Wakil Bupati Malinau, Jakaria, menegaskan pentingnya akreditasi puskesmas sebagai bentuk pengakuan terhadap mutu pelayanan kesehatan. Dalam acara Survei Re-Akreditasi Puskesmas Malinau Kota pada Jum’at (22/03/2024), beliau menyatakan bahwa penilaian oleh lembaga independen yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan adalah langkah krusial dalam memastikan standar mutu terpenuhi.
“Proses akreditasi bukan hanya formalitas, tapi juga perlindungan bagi masyarakat,” ungkap Jakaria. Dengan standar mutu terjaga, masyarakat akan mendapatkan akses yang lebih baik dan jaminan atas keselamatan dalam perawatan kesehatan.
Selain melindungi masyarakat, proses akreditasi juga menjamin keselamatan bagi pasien, petugas kesehatan, pengunjung, dan lingkungan sekitar puskesmas. Diharapkan, pelayanan kesehatan di Malinau Kota akan lebih terjamin dan berkualitas.
Pemerintah Kabupaten Malinau telah melakukan berbagai langkah konkret untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, termasuk dukungan anggaran, pemenuhan kebutuhan SDM, pengelolaan limbah medis B3, dan dukungan penuh terhadap program prioritas nasional. Pemerintah daerah juga memberikan dukungan dalam jaminan kesehatan nasional dengan memberikan dana kapitasi.
Salah satu inovasi terbaru adalah program “Petani Sehat”, di mana pemerintah daerah dan petugas puskesmas melakukan kunjungan ke sawah para petani untuk pemeriksaan kesehatan berkala. “Jika ada petani yang membutuhkan perawatan lebih lanjut, kami akan memberikan arahan untuk mendapatkan pengobatan di rumah sakit,” jelas Jakaria.
Puskesmas Malinau Kota menjadi puskesmas keempat yang menjalani proses Re-Akreditasi, menyusul Puskesmas Malinau Seberang, Malinau Barat, dan Mentarang yang sebelumnya telah mengikuti proses yang sama. Jakaria optimis bahwa keempat puskesmas tersebut dapat meraih nilai paripurna dalam proses Re-Akreditasi ini, menunjukkan komitmen pemerintah daerah Malinau untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah tersebut.