Festival Budaya Irau ke-11 Resmi Dibuka, Tanda Dimulainya Perayaan HUT ke-26 Kabupaten Malinau

Malinau – Festival Budaya Irau ke-11 dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Malinau resmi dimulai. Pembukaan berlangsung meriah di Panggung Budaya Padan Liu’ Burung, Selasa (7/10) pagi, dengan prosesi adat penyambutan di gerbang utama yang diiringi tarian dan musik tradisional penuh semangat kebersamaan.

Acara pembukaan dilakukan secara resmi oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia yang diwakili Sekretaris Utama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI, Komjen Pol. Makhruzi Rahman, S.IK., M.H., M.Tr. Opsla. Ia menandai dimulainya festival dengan pemukulan gong sebanyak sebelas kali, sebagai simbol pembuka Irau ke-11.

Bupati Malinau Wempi W. Mawa, S.E., M.H., dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya festival yang telah menjadi ajang pelestarian budaya dan perekat keberagaman masyarakat Malinau.

“Irau bukan sekadar seremonial semata yang dilaksanakan setiap dua tahun, lebih dari itu, festival budaya Irau adalah ekspresi dari entitas daerah yang dihuni berbagai ragam etnik. Dengan keberagaman tersebut, Kabupaten Malinau sarat dengan nilai-nilai budaya luhur yang tak ternilai harganya dan harus terus dilestarikan,” ujar Wempi.

Festival tahun ini mengusung tema “Malinau: Negeri Sang Pengendali Air, Kaltara Terang, No Indonesia Gelap”, dengan subtema “Dari Malinau Menyala Harapan Menuju Kaltara Maju, Indonesia Emas”. Tema tersebut menegaskan peran strategis Kabupaten Malinau dalam menjaga keseimbangan ekosistem air serta mendukung pemanfaatan energi terbarukan, antara lain melalui Proyek Strategis Nasional Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mentarang Induk yang terintegrasi dengan kawasan Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan.

Festival Irau akan berlangsung selama 20 hari dengan berbagai kegiatan produktif, kreatif, dan menghibur. Rangkaian acara mencakup penampilan seni dan budaya dari seluruh etnik di Kabupaten Malinau, lomba olahraga prestasi dan tradisional, hingga berbagai kegiatan keramaian masyarakat.

Selain itu, digelar pula pameran pembangunan yang diikuti 117 peserta, terdiri atas perangkat daerah, instansi vertikal, BUMN, BUMD, swasta, lembaga adat, paguyuban, organisasi wanita, dan organisasi kemasyarakatan. Pameran ini diharapkan menjadi wadah yang strategis untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah.

Pada kesempatan yang sama, sebanyak 551 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) turut ambil bagian dalam perayaan ini. Pemerintah daerah berharap keikutsertaan para pelaku UMKM dapat memberikan dampak nyata terhadap peningkatan ekonomi lokal serta memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat Malinau.

Festival Budaya Irau ke-11 menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk merayakan keberagaman, memperkuat identitas budaya, sekaligus menegaskan peran Malinau sebagai daerah yang terus berkembang menuju masa depan yang terang dan berdaya saing.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *