Malinau – Bupati Malinau, Wempi W. Mawa, S.E., M.H., menyampaikan apresiasi tinggi terhadap penampilan budaya Adat Dayak Bulusu dalam rangkaian pagelaran seni dan budaya Festival Irau ke-11 Kabupaten Malinau. Acara tersebut digelar di Arena Pro Sehat, Padan Liu Burung, pada Selasa (21/10/25) pagi.
Dalam sambutannya, Bupati Wempi mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat adat Dayak Bulusu atas penampilan terbaik yang telah disuguhkan. Ia menegaskan bahwa Kabupaten Malinau dikenal dengan kekayaan ragam budaya dan adat istiadat dari berbagai suku, termasuk Dayak Bulusu yang menjadi salah satu dari 11 etnis yang mendiami wilayah tersebut sejak lama.
“Pagelaran budaya yang ditampilkan, yaitu *Togoson Adang Mating Sencuyon Tagas* atau ‘Pesta Besar Memasang Jembatan Ulin’, merupakan kekayaan budaya yang harus terus dilestarikan. Saya mengajak generasi penerus Suku Dayak Bulusu untuk terus mengetahui, mencintai, dan peduli terhadap warisan leluhur mereka yang kaya akan filosofi kehidupan, doa, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik,” ujar Wempi.
Ia menambahkan, prosesi adat yang dahulu memakan waktu hingga dua minggu kini dapat disaksikan dalam durasi sekitar dua jam dengan kemasan menarik serta melibatkan lintas generasi. “Melalui penampilan ini, Suku Dayak Bulusu semakin dikenal dan memberikan semangat bagi kita semua untuk terus menjaga nilai-nilai luhur budaya,” tambahnya.
Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada ketua lembaga adat, panitia, serta seluruh masyarakat Dayak Bulusu yang telah berperan aktif dalam mempersiapkan dan menyukseskan acara tersebut.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mempersiapkan kegiatan ini dengan baik. Semoga melalui kegiatan ini kita bisa bersama-sama mengevaluasi dan menghadirkan dampak nyata, terutama bagi kesejahteraan masyarakat,” pungkas Bupati Wempi.







